"On Broadway #5" | A work by Aryo Danusiri | Screening & Discussion
Pemutaran Film dan Diskusi
On Broadway #5
Karya Aryo Danusiri (2011)
Jumat, 9 Desember 2011
Pukul 19.00 - 21.30 WIB
di Indonesian Visual Art Archive (IVAA)
Jalan Ireda, Gang Hiperkes, Dipowinatan MG I/ 188a-b, Yogyakarta
ON BROADWAY #5
| 61 menit | 2011 | HDV
On Broadway #5 merupakan film pendek-dokumenter yang mempertanyakan hubungan antara agama, ruang publik dan memori dalam masyarakat Amerika kontemporer. Direkam selama musim gugur 2008 di dalam sebuah masjid di pusat Kota Manhattan, On Broadway seolah mengajak kita untuk mempertanyakan apa artinya menjadi Muslim di Manhattan dan apa artinya menjadi "muslim multikultural" di kota tersebut? Aryo melakukan pemugaran isu ini dengan kembali kepada persoalan inti sebuah film atau gambar bergerak, yaitu: temporalitas. Semacam upaya untuk menguji kembali hubungan antara ruang dan waktu, seperti laiknya mengubah bioskop menjadi panggung. On Broadway adalah sebuah "lagu" transformasi dalam ruang dan kesalehan. Sebuah investigasi dari spasialitas agama dan identitas, yang sebangun dengan mempertanyakan batas antara yang spiritual dan yang duniawi, yang kolektif dan yang individu, serta yang sehari-hari dan yang politik.
Aryo Danusiri seorang seniman visual dan kandidat doktor dalam Program Antropologi Media dengan jurusan Film and Visual Studies. Lahir pada tahun 1973, film dokumenter pertamanya “Kambing Kampung Kena Pukul” mengenai Aceh, memenangkan seleksi juri di Amnesty Film Festival 2001, Amsterdam. Sejak itu, film etnografis, dokumenter dan film pendek Aryo tentang hak asasi manusia dan masalah multikultural di Indonesia telah diputar di berbagai festival, termasuk RAI (Inggris), Margaret Mead Film Festival (AS), serta di Singapura, Brisbane, Taiwan dan Rotterdam. Dokumenter terbarunya tentang Aceh, "Bermain diantara Gajah-gajah (Playing Between Elephants)" masuk di bagian kompetisi Festival Film Dokumenter Asia di Yamagata, Jepang dan mendapat dua penghargaan “Movies that Matters Award for Best Human Rights Film” dari Amnesty IFF dan Jakarta IFF serta"Best Documentary" dari Brussel IFF. Aryo Danusiri merupakan filmaker di Ragam Sensory Ethnography Lab, sebuah lembaga dan networking di Jakarta yang mengembangkan media visual sebagai katalis untuk pembelajaran cross-cultural dan manajemen pengetahuan komunitas.
Acara ini merupakan bagian dari Festival Film Dokumenter 2011.
On Broadway #5
Karya Aryo Danusiri (2011)
Jumat, 9 Desember 2011
Pukul 19.00 - 21.30 WIB
di Indonesian Visual Art Archive (IVAA)
Jalan Ireda, Gang Hiperkes, Dipowinatan MG I/ 188a-b, Yogyakarta
ON BROADWAY #5
| 61 menit | 2011 | HDV
On Broadway #5 merupakan film pendek-dokumenter yang mempertanyakan hubungan antara agama, ruang publik dan memori dalam masyarakat Amerika kontemporer. Direkam selama musim gugur 2008 di dalam sebuah masjid di pusat Kota Manhattan, On Broadway seolah mengajak kita untuk mempertanyakan apa artinya menjadi Muslim di Manhattan dan apa artinya menjadi "muslim multikultural" di kota tersebut? Aryo melakukan pemugaran isu ini dengan kembali kepada persoalan inti sebuah film atau gambar bergerak, yaitu: temporalitas. Semacam upaya untuk menguji kembali hubungan antara ruang dan waktu, seperti laiknya mengubah bioskop menjadi panggung. On Broadway adalah sebuah "lagu" transformasi dalam ruang dan kesalehan. Sebuah investigasi dari spasialitas agama dan identitas, yang sebangun dengan mempertanyakan batas antara yang spiritual dan yang duniawi, yang kolektif dan yang individu, serta yang sehari-hari dan yang politik.
Aryo Danusiri seorang seniman visual dan kandidat doktor dalam Program Antropologi Media dengan jurusan Film and Visual Studies. Lahir pada tahun 1973, film dokumenter pertamanya “Kambing Kampung Kena Pukul” mengenai Aceh, memenangkan seleksi juri di Amnesty Film Festival 2001, Amsterdam. Sejak itu, film etnografis, dokumenter dan film pendek Aryo tentang hak asasi manusia dan masalah multikultural di Indonesia telah diputar di berbagai festival, termasuk RAI (Inggris), Margaret Mead Film Festival (AS), serta di Singapura, Brisbane, Taiwan dan Rotterdam. Dokumenter terbarunya tentang Aceh, "Bermain diantara Gajah-gajah (Playing Between Elephants)" masuk di bagian kompetisi Festival Film Dokumenter Asia di Yamagata, Jepang dan mendapat dua penghargaan “Movies that Matters Award for Best Human Rights Film” dari Amnesty IFF dan Jakarta IFF serta"Best Documentary" dari Brussel IFF. Aryo Danusiri merupakan filmaker di Ragam Sensory Ethnography Lab, sebuah lembaga dan networking di Jakarta yang mengembangkan media visual sebagai katalis untuk pembelajaran cross-cultural dan manajemen pengetahuan komunitas.
Acara ini merupakan bagian dari Festival Film Dokumenter 2011.
--ON BROADWAY #5| 61 minutes | 2011 | HDV
What are the spaces and moments where prayer and play unfold and intersect?
This work is a subtle investigation of the ordinary spaces that transform and transition between the playful and the sacred as individuals enter and perform routine acts of worship or leisure. In this short film consisting of several long takes, the viewer experiences the rhythms of folding and unfolding as a visual metaphor for the boundary between these seemingly disparate acts.
As in the recent case of the “Ground Zero mosque," On Broadway questions the relationships between religion, public spaces and memory in contemporary American society. It unsettles various conservative yet established ideas about the role of the "secular" in a multicultural society and asks its viewers to rethink the term's fluidity. This work is a structural account that provides subtle yet political commentary on the case. Recorded during fall 2008 inside "a mosque" in downtown Manhattan, On Broadway asks what it means to be Muslim in Manhattan? What does it mean to be a “multicultural Muslim”? I am interested in reassembling this issue through a return to the moving image’s core, namely temporality. Such an attempt endeavors to reexamine the relation between time and space, in turn transforming cinema into a stage. As its title alludes to, On Broadway is a “song” of transformations in space and piety. Conceived as an investigation of the spatiality of religion and identity, the twist at the end of the work questions the boundaries between the spiritual and the mundane, the collective and the individual, the everyday and the political.
A work and produced by Aryo DanusiriRagam NetworkJakarta, Indonesia
Aryo Danusiri is a visual artist and Ph.D. Candidate in the Media Anthropology program, with a secondary field in Film and Visual Studies. He was born in Jakarta in 1973 and Danusiri’s first Aceh documentary, “Village Goat Takes The Beating” was an official selection at the 2001 Amnesty Film Festival, Amsterdam. Since then, his ethnographic films, documentaries and short films about human rights and multicultural problems in Indonesia have been screened at various festivals including RAI (UK), the Margaret Mead Film Festival (USA), as well as in Singapore, Brisbane, Taiwan and Rotterdam. His latest documentary on Aceh, “Playing Between Elephants” was in Asian competition section at Yamagata Documentary Festival, Japan and two awards “Movies that Matters Award for Best Human Rights Film” from Amnesty IFF and Jakarta IFF and “Best Documentary” from Brussels IFF. Danusiri is the filmmaker of Ragam Sensory Ethnography Lab, a Jakarta based Institution that develops visual media as a catalyst for cross-cultural learning and community knowledge management.
This event is part of Festival Film Dokumenter 2011.
--
More info:
INDONESIAN VISUAL ART ARCHIVE (IVAA)
Jalan Ireda, Gang Hiperkes, Kampung Dipowinatan MG I / 188 A-B, Keparakan
Yogyakarta 55152, Indonesia
Email: ivaa@ivaa-online.org | Phone/Fax: +62 274 375262 | Mobile: +62 81 7941 7950
URL http://www.ivaa-online.org/on-
Map of location http://www.ivaa-online.org/ newsletter/
Map of location http://www.ivaa-online.org/ newsletter/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar