Jumat, 17 September 2010

.4.L.A.Y.S.I.A.

Sejak demonstrasi anti-Indonesia yang terjadi pada 17 September 1963, para demonstran Malaysia menyerbu gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di Kuala Lumpur.  Pada saat itu mereka melakukan aksi merobek-robek foto Presiden Indonesia, Ir. Soekarno, juga membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Perdana Menteri Malaysia, Tunku Abdul Rahman dan memaksanya untuk menginjak Lambang Negara Garuda Pancasila.   Insiden tersebut membuat amarah Soekarno terhadap pemerintah Malaysia meledak.

Semangat Nasionalisme 47 tahun yang lalu itu, tampak mulai dibangkitkan kembali, berbagai kelompok-kelompok yang mengatasnamakan rakyat Indonesia, tak henti-hentinya mendatangi kedutaan Malaysia dan mengecam keras tindakan Malaysia yang selalu membuat masyarakat Indonesia geram, mulai dari mengakui kesenian Reog Ponogoro, Tari Pendet, Batik dan yang paling membuat masyarakat Indonesia marah ketika tiga orang petugas dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) ditangkap polisi air Malaysia saat sedang memergoki nelayan Malaysia yang mencuri ikan di perairan Indonesia,

Atas perlakuan tersebut berbagai aksi protes pun banyak dilakukan, di antaranya oleh Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).  Aksi dilakukan bukan saja di kedutaan Malaysia, namun aksi serupa juga dilakukan di kantor perwakilan Petronas, kementerian Luar Negeri sampai di kediaman duta besar Malaysia.

Dalam aksinya mereka menuntut permintaan maaf pemerintah Malaysia, meminta duta besar Malaysia untuk hengkang dari Republik Indonesia, dan juga menuntut pemerintah Indonesia untuk bertindak tegas atas perlakuan pemerintah Malaysia terhadap Indonesia.

Melihat gejolak aksi semakin meluas, Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya menyampaikan Pidato untuk meredam masyarakat Indonesia yang sudah terbakar emosi.
Dalam pidatonya di hadapan pejabat Negara pada 31 Agustus 2010 lalu, Presiden SBY menyampaikan keprihatinannya terhadap peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini menyangkut hubungan Pemerintah Indonesia-Malaysia.

sumber :

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=8&jd=Gerakan+Anti+Malaysia&dn=20100905215923


KESIMPULAN .... 
kami sebagai seniman dan mahasiwa yang tergerak untuk Kesatuan dan Keutuhan NKRI ingin menegaskan kami seutuhnya mendukung yang terbaik.
Jika saja jalan damai dan diplomasi bisa berjalan dengan baik itu lebih baik. Namun terkadang sikap dan perilaku dari negara tetangga kita bisa dibilang keterlaluan.
DAN INI SIKAP DAN TINDAKAN DARI KAMI..............


Galeri UNS
Jl. Ir. Sutami
Surakarta, Indonesia
Jiwa muda yg bergelora menuntut kita untuk selalu berkreasi dan berjuang demi NKRI...
lihat dan saksikan aksi kami akhir bulan ini (*september)

Ajang Kreasi Anak Seni Rupa Murni UNS

Opening

September 29, 2010
9am

 September 29- Oktober 1, 2010



Tidak ada komentar: